Dunia Politik Penuh Intrik di Kerajaan Mataram di Bawah Amangkurat I

Dunia Politik Penuh Intrik di Kerajaan Mataram di Bawah Amangkurat I

Dunia Politik Penuh Intrik di Kerajaan Mataram di Bawah Amangkurat I

Di masa lampau, Kerajaan Mataram diperintah oleh seorang raja yang namanya tercatat dalam sejarah. Siapakah dia? Sang penguasa Kerajaan Mataram pada masa itu adalah Amangkurat I. Pemerintahannya berlangsung selama 23 tahun, dari tahun 1645 sampai 1677.

Pada masa pemerintahannya, Amangkurat I menghadapi banyak tantangan. Salah satunya adalah pemberontakan Trunojoyo. Pemberontakan ini dipimpin oleh seorang tokoh bernama Trunojoyo. Pemberontakan ini terjadi pada tahun 1674 dan berhasil menguasai sebagian besar wilayah Kerajaan Mataram.

Untuk mengatasi pemberontakan ini, Amangkurat I meminta bantuan kepada Belanda. Belanda pun mengirimkan pasukannya untuk membantu Amangkurat I. Akhirnya, pemberontakan Trunojoyo dapat dipadamkan pada tahun 1678.

Amangkurat I juga dikenal sebagai raja yang kejam. Ia memerintahkan pembangunan Masjid Agung Demak yang memakan banyak korban jiwa. Selain itu, ia juga memerintahkan pemindahan ibu kota Kerajaan Mataram dari Plered ke Kartasura. Pemindahan ini dilakukan karena Amangkurat I percaya bahwa Kartasura adalah tempat yang lebih aman.

Pemerintahan Amangkurat I berakhir pada tahun 1677. Ia meninggal dunia dalam usia 52 tahun. Meninggalnya Amangkurat I menyebabkan terjadinya perebutan kekuasaan di Kerajaan Mataram. Perebutan kekuasaan ini dimenangkan oleh Amangkurat II, putra Amangkurat I.

Kerajaan Mataram di Bawah Pemerintahan Amangkurat I

Pendahuluan

Sejarah Kerajaan Mataram tidak terlepas dari sosok Amangkurat I, seorang raja yang memerintah pada masa penuh gejolak. Dengan kebijakan-kebijakannya yang tegas dan terkadang kontroversial, Amangkurat I meninggalkan jejak yang mendalam dalam perjalanan Kerajaan Mataram.

Naik Tahtanya Amangkurat I

Amangkurat I, yang memiliki nama asli Raden Mas Sayidin Prabuwijaya, diangkat menjadi raja pada tahun 1646 menggantikan ayahnya, Sultan Agung Hanyokrokusumo. Pada awal pemerintahannya, Amangkurat I dihadapkan pada berbagai tantangan, salah satunya adalah pemberontakan dari dalam istana sendiri. Namun, dengan kegigihannya, Amangkurat I berhasil mengatasi pemberontakan tersebut dan memperkuat kekuasaannya.

Amangkurat I, Raja Mataram

Kebijakan-Kebijakan Amangkurat I

Amangkurat I dikenal sebagai raja yang tegas dan keras dalam memerintah. Salah satu kebijakannya yang paling terkenal adalah pemindahan ibu kota Kerajaan Mataram dari Kerta ke Plered. Pemindahan ibu kota ini didasari oleh beberapa alasan, di antaranya adalah untuk menghindari wabah penyakit dan untuk memperkuat pertahanan kerajaan.

Kerajaan Mataram pada Masa Amangkurat I

Selain itu, Amangkurat I juga melakukan reformasi pemerintahan dengan memperkuat sistem birokrasi dan meningkatkan pendapatan negara. Ia juga memperluas wilayah kekuasaan Mataram dengan menaklukkan beberapa kerajaan kecil di sekitarnya.

Pemberontakan Trunajaya

Pada masa pemerintahan Amangkurat I, Kerajaan Mataram dilanda pemberontakan besar yang dipimpin oleh Trunajaya. Pemberontakan ini disebabkan oleh ketidakpuasan rakyat terhadap kebijakan-kebijakan Amangkurat I yang dianggap terlalu keras dan sewenang-wenang. Pemberontakan Trunajaya berhasil merebut ibu kota Mataram, Plered, dan memaksa Amangkurat I melarikan diri ke Tegal.

Pemberontakan Trunajaya

Akhir Pemerintahan Amangkurat I

Amangkurat I meninggal dunia pada tahun 1677 di Tegal, dalam pengasingan akibat pemberontakan Trunajaya. Wafatnya Amangkurat I menandai berakhirnya masa pemerintahannya yang penuh gejolak. Ia digantikan oleh putranya, Amangkurat II, yang kemudian berhadapan dengan tantangan-tantangan baru dalam mempertahankan eksistensi Kerajaan Mataram.

Sisa-Sisa Kerajaan Mataram Usai Mangkatnya Amangkurat I

Setelah wafatnya Amangkurat I, Kerajaan Mataram mengalami kemunduran dan perpecahan. Wilayah kekuasaannya semakin sempit akibat pemberontakan-pemberontakan yang terjadi. Kerajaan Mataram akhirnya runtuh pada tahun 1755 akibat serangan dari Kesultanan Yogyakarta dan Surakarta.

Kerajaan Mataram Runtuh

Kesimpulan

Amangkurat I merupakan sosok raja yang kontroversial dalam sejarah Kerajaan Mataram. Kebijakan-kebijakannya yang tegas dan keras terkadang menimbulkan gejolak dan pemberontakan. Namun, di sisi lain, ia juga berhasil memperluas wilayah kekuasaan Mataram dan memperkuat sistem pemerintahan. Wafatnya Amangkurat I menandai berakhirnya masa pemerintahan yang penuh gejolak dan menjadi awal dari kemunduran Kerajaan Mataram.

FAQ

  1. Apa saja kebijakan-kebijakan Amangkurat I yang paling terkenal?
  • Pemindahan ibu kota dari Kerta ke Plered
  • Reformasi pemerintahan
  • Perluasan wilayah kekuasaan
  1. Apa penyebab terjadinya pemberontakan Trunajaya?
  • Ketidakpuasan rakyat terhadap kebijakan-kebijakan Amangkurat I
  1. Bagaimana akhir pemerintahan Amangkurat I?
  • Amangkurat I meninggal dunia di Tegal pada tahun 1677, dalam pengasingan akibat pemberontakan Trunajaya
  1. Apa dampak wafatnya Amangkurat I terhadap Kerajaan Mataram?
  • Kerajaan Mataram mengalami kemunduran dan perpecahan
  1. Kapan Kerajaan Mataram runtuh?
  • Kerajaan Mataram runtuh pada tahun 1755 akibat serangan dari Kesultanan Yogyakarta dan Surakarta

.