Sriwijaya: Jejak Kemegahan Kerajaan Maritim Nusantara

Sriwijaya: Jejak Kemegahan Kerajaan Maritim Nusantara

Sriwijaya: Jejak Kemegahan Kerajaan Maritim Nusantara

Tahukah Anda Kerajaan Sriwijaya didirikan oleh siapa? Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan maritim terbesar di Nusantara. Kerajaan ini didirikan pada abad ke-7 Masehi dan berpusat di Palembang, Sumatera Selatan.

Kerajaan Sriwijaya menguasai jalur perdagangan laut antara Cina dan India. Kerajaan ini juga menjadi pusat penyebaran agama Buddha di Nusantara. Namun, pada abad ke-13 Masehi, Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran dan akhirnya runtuh.

Raja pertama Kerajaan Sriwijaya adalah Dapunta Hyang Sri Jayanasa. Ia memerintah dari tahun 671 hingga 692 Masehi. Dapunta Hyang Sri Jayanasa adalah seorang raja yang bijaksana dan berjasa besar dalam membangun Kerajaan Sriwijaya.

Kerajaan Sriwijaya mengalami masa kejayaan pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa. Ia memerintah dari tahun 850 hingga 860 Masehi. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Sriwijaya berhasil menguasai seluruh wilayah Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Kerajaan Sriwijaya juga menjadi pusat perdagangan dan pelayaran internasional.

Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran pada abad ke-13 Masehi. Hal ini disebabkan oleh serangan dari Kerajaan Chola dari India Selatan. Kerajaan Chola berhasil menaklukkan Kerajaan Sriwijaya pada tahun 1025 Masehi. Setelah itu, Kerajaan Sriwijaya tidak pernah bangkit lagi.

Kerajaan Sriwijaya: Jejak Kejayaan Maritim Nusantara

kerajaan sriwijaya

bersemidibumiandalas“>Bersemi di Bumi Andalas

Kerajaan Sriwijaya, sebuah entitas maritim besar yang pernah berjaya di Nusantara, berdiri tegak di atas tanah Sumatra yang subur. Dengan ibu kota awalnya di Palembang, kerajaan ini membentangkan pengaruhnya hingga ke berbagai wilayah di Nusantara, bahkan hingga ke Asia Tenggara.

Sang Pendiri yang Tegas dan Berwibawa

raja dapunta hyang srijayanasa

Sriwijaya dibangun atas dasar visi dan kepemimpinan yang kuat dari seorang raja bernama Dapunta Hyang Sri Jayanasa. Bergelar Sri Maharaja, beliau memproklamirkan berdirinya Kerajaan Sriwijaya pada tahun 683 Masehi.

Perluasan Wilayah dan Kekuasaan

Di bawah kendali Dapunta Hyang Sri Jayanasa, Sriwijaya memulai ekspansi wilayahnya. Palembang menjadi pusat kerajaan yang strategis, memungkinkan Sriwijaya mengendalikan jalur perdagangan laut yang vital di Selat Malaka.

Sriwijaya pun menjadi kekuatan maritim yang disegani, menguasai wilayah-wilayah penting di Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan bahkan hingga Semenanjung Malaya dan Filipina.

Pelabuhan Sriwijaya: Gerbang Kejayaan Nusantara

pelabuhan sriwijaya

Sriwijaya memanfaatkan letak geografisnya yang strategis untuk membangun pelabuhan-pelabuhan besar. Pelabuhan Sriwijaya menjadi pusat perdagangan internasional, tempat bertemunya para pedagang dari berbagai penjuru dunia.

Pusat Pendidikan dan Penyebaran Agama Buddha

Selain sebagai pusat perdagangan, Sriwijaya juga menjadi pusat pendidikan dan penyebaran agama Buddha. Kerajaan ini memiliki universitas ternama, yakni Universitas Sriwijaya, yang menjadi tujuan para pelajar dari berbagai wilayah untuk menimba ilmu.

Dinasti Syailendra, Era Kejayaan Sriwijaya

Pada abad ke-8, Sriwijaya memasuki era kejayaannya di bawah kepemimpinan Dinasti Syailendra. Dengan pusat pemerintahan di Jawa Tengah, Dinasti Syailendra membangun candi-candi megah, seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan, sebagai simbol kebesaran kerajaan.

Sriwijaya dalam Pusaran Politik Global

kerajaan sriwijaya di pusaran politik global

Kerajaan Sriwijaya tidak lepas dari dinamika politik global. Kerajaan ini terlibat dalam berbagai pertempuran dan aliansi dengan kerajaan-kerajaan lain di Asia Tenggara, termasuk Kerajaan Mataram Kuno dan Kerajaan Khmer.

Kemunduran dan Akhir Kerajaan Sriwijaya

Pada abad ke-11, Sriwijaya mulai mengalami kemunduran. Serangan dari kerajaan-kerajaan lain dan perubahan jalur perdagangan laut menyebabkan Sriwijaya kehilangan pengaruhnya. Kerajaan ini akhirnya runtuh pada abad ke-13.

Warisan Sriwijaya: Jejak Sejarah yang Abadi

Meskipun Sriwijaya telah runtuh, warisannya tetap abadi. Kerajaan ini meninggalkan jejak sejarah yang kaya, termasuk candi-candi megah, prasasti-prasasti kuno, dan artefak-artefak berharga.

Sriwijaya menjadi bukti kejayaan maritim Nusantara dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.

FAQ

  1. Siapa pendiri Kerajaan Sriwijaya?
    Sriwijaya didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa pada tahun 683 Masehi.

  2. Di mana pusat pemerintahan Sriwijaya?
    Pusat pemerintahan Sriwijaya awalnya berada di Palembang, Sumatra Selatan. Namun, pada abad ke-8, pusat pemerintahan dipindahkan ke Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Dinasti Syailendra.

  3. Apa saja peninggalan Kerajaan Sriwijaya?
    Sriwijaya meninggalkan banyak peninggalan sejarah, seperti candi-candi megah (termasuk Candi Borobudur dan Candi Prambanan), prasasti-prasasti kuno, dan artefak-artefak berharga.

  4. Apa penyebab kemunduran Kerajaan Sriwijaya?
    Sriwijaya mulai mengalami kemunduran pada abad ke-11 karena serangan dari kerajaan-kerajaan lain dan perubahan jalur perdagangan laut.

  5. Kapan Kerajaan Sriwijaya runtuh?
    Kerajaan Sriwijaya runtuh pada abad ke-13.

.