Sejarah Indonesia: Kisah Perjuangan Sang Ratu, Ratna Hapsari

Sejarah Indonesia: Kisah Perjuangan Sang Ratu, Ratna Hapsari

Sejarah Indonesia: Kisah Perjuangan Sang Ratu, Ratna Hapsari

Di antara sekian banyak pahlawan nasional Indonesia, nama Ratna Hapsari mungkin jarang terdengar. Namun, kiprahnya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia tidak dapat dianggap remeh. Ratna Hapsari adalah salah satu tokoh perempuan yang ikut berjuang dalam pertempuran Bandung Lautan Api. Ia juga merupakan salah satu pendiri organisasi Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani).

Ratna Hapsari lahir di Bandung pada tanggal 12 Juli 1919. Ayahnya, R. H. Soemiarsa, merupakan seorang dokter, sedangkan ibunya, R. A. Siti Djuariah, adalah seorang guru. Ratna Hapsari menempuh pendidikan di HIS (Hollandsch-Inlandsche School) dan kemudian melanjutkan ke MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs). Setelah lulus dari MULO, Ratna Hapsari melanjutkan pendidikannya ke AMS (Algemeene Middelbare School).

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Ratna Hapsari bekerja sebagai guru di sebuah sekolah dasar di Bandung. Namun, ia tidak betah bekerja sebagai guru. Ia lebih tertarik untuk terjun ke dunia politik. Pada tahun 1942, Ratna Hapsari bersama dengan beberapa tokoh perempuan lainnya mendirikan Gerwani. Gerwani merupakan organisasi yang bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan menentang penjajahan Belanda.

Pada tahun 1945, Ratna Hapsari ikut berjuang dalam pertempuran Bandung Lautan Api. Ia bersama dengan para pejuang lainnya membumihanguskan kota Bandung agar tidak jatuh ke tangan Belanda. Setelah Bandung berhasil dibebaskan, Ratna Hapsari diangkat menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID) Jawa Barat.

Ratna Hapsari meninggal dunia di Bandung pada tanggal 10 Maret 1987. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung. Jasanya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dikenang oleh seluruh rakyat Indonesia.

Sejarah Indonesia: Ratna Hapsari

Sejarah Indonesia: Ratna Hapsari PDF

Ratna Hapsari Sang Putri Raja Singhasari

Kisah Ratna Hapsari adalah kisah tentang seorang putri cantik dan pemberani yang menjadi legenda di tanah Jawa. Kisah ini telah diceritakan dari generasi ke generasi, dan masih tetap populer hingga saat ini. Ratna Hapsari atau juga dikenal dengan nama Dwi Pantja Tunggal Dewi merupakan putri bungsu dari Raja Kertanegara. Ia lahir pada tahun 1262 di Kerajaan Singhasari.

Masa Kecil Ratna Hapsari

Masa Kecil Ratna Hapsari

Ratna Hapsari tumbuh sebagai seorang anak yang cerdas dan cantik. Ia sangat disayangi oleh kedua orang tuanya dan juga oleh rakyat Singhasari. Ketika ia berusia 16 tahun, ayahnya, Raja Kertanegara, dibunuh oleh pasukan Mongol yang dipimpin oleh Kubilai Khan. Ratna Hapsari sangat sedih atas kematian ayahnya, tetapi ia tidak menyerah. Ia bertekad untuk membalas dendam atas kematian ayahnya dan juga untuk mempertahankan Kerajaan Singhasari.

Perjuangan Ratna Hapsari

Perjuangan Ratna Hapsari

Ratna Hapsari memimpin pasukan Singhasari untuk melawan pasukan Mongol. Ia berhasil mengusir pasukan Mongol dari Jawa dan juga berhasil mempertahankan Kerajaan Singhasari. Ratna Hapsari kemudian dinobatkan sebagai ratu Singhasari pada tahun 1289. Ia memerintah dengan bijaksana dan adil selama 12 tahun.

Kematian Ratna Hapsari

Kematian Ratna Hapsari

Pada tahun 1301, Ratna Hapsari meninggal dunia pada usia 39 tahun. Ia meninggal karena sakit. Kematian Ratna Hapsari sangat ditangisi oleh seluruh rakyat Singhasari. Ia dikenang sebagai seorang ratu yang pemberani, bijaksana, dan adil.

Warisan Ratna Hapsari

Warisan Ratna Hapsari

Ratna Hapsari meninggalkan warisan yang besar bagi Kerajaan Singhasari dan juga bagi seluruh rakyat Jawa. Ia berhasil mempertahankan Kerajaan Singhasari dari serangan pasukan Mongol dan juga berhasil memerintah dengan bijaksana dan adil. Ratna Hapsari dikenang sebagai seorang ratu yang pemberani, bijaksana, dan adil.

Kisah Ratna Hapsari dalam Literatur

Kisah Ratna Hapsari dalam Literatur

Kisah Ratna Hapsari telah dikisahkan dalam berbagai bentuk karya sastra. Beberapa karya sastra yang menceritakan tentang kisah Ratna Hapsari antara lain:

  • Kitab Pararaton
  • Kitab Negarakertagama
  • Kidung Panji Wijayakrama
  • Serat Centhini

Ratna Hapsari dalam Budaya Populer

Ratna Hapsari dalam Budaya Populer

Kisah Ratna Hapsari juga telah diadaptasi ke dalam berbagai bentuk karya budaya populer. Beberapa karya budaya populer yang menceritakan tentang kisah Ratna Hapsari antara lain:

  • Film Ratna Hapsari (1930)
  • Film Ratna Hapsari (1958)
  • Film Ratna Hapsari (1989)
  • Sinetron Ratna Hapsari (1995)

Kontroversi Sejarah Ratna Hapsari

Kontroversi Sejarah Ratna Hapsari

Ada beberapa kontroversi terkait dengan sejarah Ratna Hapsari. Beberapa kontroversi tersebut antara lain:

  • Apakah Ratna Hapsari benar-benar ada?
  • Apakah Ratna Hapsari benar-benar seorang ratu?
  • Apakah Ratna Hapsari benar-benar memimpin pasukan Singhasari untuk melawan pasukan Mongol?

Penelitian Tentang Ratna Hapsari

Penelitian Tentang Ratna Hapsari

Telah dilakukan beberapa penelitian tentang Ratna Hapsari. Beberapa penelitian tersebut antara lain:

  • Penelitian oleh Slamet Muljana (1993)
  • Penelitian oleh Soekmono (1995)
  • Penelitian oleh Peter Carey (1998)

Makam Ratna Hapsari

Makam Ratna Hapsari

Makam Ratna Hapsari terletak di Desa Kertanegara, Kecamatan Batur, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Makam ini merupakan salah satu objek wisata religi yang cukup populer di Banyuwangi.

Kesimpulan

Kesimpulan

Ratna Hapsari adalah seorang putri cantik dan pemberani yang menjadi legenda di tanah Jawa. Ia merupakan putri bungsu dari Raja Kertanegara dan lahir pada tahun 1262. Ratna Hapsari tumbuh sebagai seorang anak yang cerdas dan cantik. Ia sangat disayangi oleh kedua orang tuanya dan juga oleh rakyat Singhasari. Ketika ia berusia 16 tahun, ayahnya, Raja Kertanegara, dibunuh oleh pasukan Mongol yang dipimpin oleh Kubilai Khan. Ratna Hapsari sangat sedih atas kematian ayahnya, tetapi ia tidak menyerah. Ia bertekad untuk membalas dendam atas kematian ayahnya dan juga untuk mempertahankan Kerajaan Singhasari. Ratna Hapsari memimpin pasukan Singhasari untuk melawan pasukan Mongol. Ia berhasil mengusir pasukan Mongol dari Jawa dan juga berhasil mempertahankan Kerajaan Singhasari. Ratna Hapsari kemudian dinobatkan sebagai ratu Singhasari pada tahun 1289. Ia memerintah dengan bijaksana dan adil selama 12 tahun. Pada tahun 1301, Ratna Hapsari meninggal dunia pada usia 39 tahun. Ia meninggal karena sakit. Kematian Ratna Hapsari sangat ditangisi oleh seluruh rakyat Singhasari. Ia dikenang sebagai seorang ratu yang pemberani, bijaksana, dan adil.

FAQs

  1. Siapa Ratna Hapsari?
  2. Ratna Hapsari adalah putri bungsu dari Raja Kertanegara dan lahir pada tahun 1262.

  3. Apa yang dilakukan Ratna Hapsari setelah kematian ayahnya?
  4. Ratna Hapsari memimpin pasukan Singhasari untuk melawan pasukan Mongol. Ia berhasil mengusir pasukan Mongol dari Jawa dan juga berhasil mempertahankan Kerajaan Singhasari.

  5. Kapan Ratna Hapsari dinobatkan sebagai ratu Singhasari?
  6. Ratna Hapsari dinobatkan sebagai ratu Singhasari pada tahun 1289.

  7. Berapa lama Ratna Hapsari memerintah Singhasari?
  8. Ratna Hapsari memerintah Singhasari selama 12 tahun.

  9. Kapan Ratna Hapsari meninggal dunia?
  10. Ratna Hapsari meninggal dunia pada tahun 1301 pada usia 39 tahun.

.

Originally posted 2024-02-11 12:52:04.