Tahukah Anda tentang sejarah Indonesia kelas 12 halaman 76? Di halaman ini, Anda akan mempelajari tentang peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa kemerdekaan Indonesia. Peristiwa-peristiwa ini meliputi:
- Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945
- Belanda berusaha kembali menjajah Indonesia melalui Agresi Militer I dan II
- Indonesia berhasil mempertahankan kemerdekaan melalui perjuangan diplomasi dan militer
- Indonesia mulai membangun pemerintahan dan perekonomian yang baru
- Indonesia mendapat pengakuan internasional sebagai negara merdeka
Peristiwa-peristiwa ini merupakan bagian penting dari sejarah Indonesia dan wajib diketahui oleh setiap warga negara Indonesia. Dengan mengetahui sejarah Indonesia, kita dapat memahami bagaimana bangsa Indonesia terbentuk dan bagaimana negara Indonesia berdiri hingga saat ini.
Sejarah Indonesia kelas 12 halaman 76 juga membahas tentang tokoh-tokoh penting yang berperan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tokoh-tokoh tersebut meliputi:
- Ir. Soekarno
- Mohammad Hatta
- Sutan Syahrir
- Jenderal Sudirman
- Laksamana Maeda
Tokoh-tokoh ini merupakan pahlawan bangsa Indonesia yang telah berjuang dengan gigih untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Mereka rela mengorbankan jiwa dan raga demi bangsa dan negara.
Sejarah Indonesia kelas 12 halaman 76 merupakan halaman yang penting bagi siswa kelas 12 untuk dipelajari. Dengan mempelajari halaman ini, siswa akan dapat memahami bagaimana bangsa Indonesia terbentuk dan bagaimana negara Indonesia berdiri hingga saat ini. Siswa juga akan dapat memahami peran para pahlawan bangsa Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Daftar Isi
Bab I: Kerajaan Sriwijaya: Kekaisaran Maritim Nusantara
<center><img src="https://tse1.mm.bing.net/th?q=Kerajaan+Sriwijaya" alt="Kerajaan Sriwijaya" title="Kerajaan Sriwijaya" width="400" height="300"></center>
Kerajaan Sriwijaya berdiri kokoh sebagai kerajaan maritim yang berjaya di Nusantara pada abad ke-7 hingga abad ke-13. Berpusat di Palembang, Sriwijaya menguasai jalur perdagangan laut dan menjadi pusat perdagangan internasional yang penting. Kerajaan ini meninggalkan jejak sejarah yang kaya, termasuk warisan budaya dan politik yang masih terasa hingga saat ini.
Sub Bab 1: Asal-Usul dan Masa Kejayaan
<center><img src="https://tse1.mm.bing.net/th?q=Asal-Usul+dan+Masa+Kejayaan" alt="Asal-Usul dan Masa Kejayaan" title="Asal-Usul dan Masa Kejayaan" width="400" height="300"></center>
Kerajaan Sriwijaya diperkirakan berdiri pada abad ke-7 oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa. Kerajaan ini berkembang pesat di bawah kepemimpinan Raja Balaputradewa, yang memerintah pada abad ke-9. Pada masa kejayaannya, Sriwijaya menguasai wilayah yang luas, meliputi sebagian besar wilayah Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.
Sub Bab 2: Sistem Pemerintahan dan Ekonomi
<center><img src="https://tse1.mm.bing.net/th?q=Sistem+Pemerintahan+dan+Ekonomi" alt="Sistem Pemerintahan dan Ekonomi" title="Sistem Pemerintahan dan Ekonomi" width="400" height="300"></center>
Pemerintahan Sriwijaya bersifat monarki, dengan raja sebagai pemimpin tertinggi. Kerajaan ini memiliki sistem pemerintahan yang terorganisir dengan baik, dengan pembagian tugas yang jelas antara para pejabat kerajaan. Ekonomi Sriwijaya bertumpu pada perdagangan laut. Kerajaan ini menguasai jalur perdagangan internasional yang menghubungkan Cina, India, dan Asia Tenggara.
Sub Bab 3: Agama dan Budaya
<center><img src="https://tse1.mm.bing.net/th?q=Agama+dan+Budaya" alt="Agama dan Budaya" title="Agama dan Budaya" width="400" height="300"></center>
Agama yang dianut mayoritas penduduk Sriwijaya adalah Buddha. Agama Buddha berkembang pesat di kerajaan ini, dengan banyaknya candi dan vihara yang dibangun. Sriwijaya juga dikenal sebagai pusat pendidikan Buddha, dengan banyaknya pelajar yang datang dari berbagai daerah untuk belajar agama Buddha. Selain itu, Sriwijaya juga memiliki budaya yang kaya, dengan kesenian dan kesusastraan yang berkembang pesat.
Sub Bab 4: Hubungan dengan Kerajaan Lain
<center><img src="https://tse1.mm.bing.net/th?q=Hubungan+dengan+Kerajaan+Lain" alt="Hubungan dengan Kerajaan Lain" title="Hubungan dengan Kerajaan Lain" width="400" height="300"></center>
Sriwijaya menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara. Kerajaan ini menjalin hubungan dagang dengan kerajaan-kerajaan di Jawa, Bali, dan Kalimantan. Sriwijaya juga menjalin hubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan di Cina dan India. Hubungan yang baik dengan kerajaan-kerajaan lain ini membantu Sriwijaya untuk mempertahankan kekuasaannya di Nusantara.
Sub Bab 5: Kemunduran dan Kejatuhan
<center><img src="https://tse1.mm.bing.net/th?q=Kemunduran+dan+Kejatuhan" alt="Kemunduran dan Kejatuhan" title="Kemunduran dan Kejatuhan" width="400" height="300"></center>
Pada abad ke-11, Sriwijaya mulai mengalami kemunduran. Kemunduran ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain serangan dari kerajaan-kerajaan lain, perubahan jalur perdagangan internasional, dan bencana alam. Sriwijaya akhirnya runtuh pada abad ke-13, setelah mengalami serangan dari Kerajaan Singasari dan Kerajaan Majapahit.
Sub Bab 6: Warisan Sriwijaya
<center><img src="https://tse1.mm.bing.net/th?q=Warisan+Sriwijaya" alt="Warisan Sriwijaya" title="Warisan Sriwijaya" width="400" height="300"></center>
Meskipun Sriwijaya telah runtuh, warisannya masih terasa hingga saat ini. Kerajaan ini meninggalkan warisan budaya yang kaya, termasuk candi-candi, vihara-vihara, dan karya seni lainnya. Sriwijaya juga meninggalkan warisan politik yang penting, dengan sistem pemerintahan yang terorganisir dengan baik. Warisan Sriwijaya ini menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia dan masih dipelajari hingga saat ini.
Bab II: Kerajaan Majapahit: Kejayaan Nusantara di Era Akhir
<center><img src="https://tse1.mm.bing.net/th?q=Kerajaan+Majapahit" alt="Kerajaan Majapahit" title="Kerajaan Majapahit" width="400" height="300"></center>
Setelah runtuhnya Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Majapahit muncul sebagai kerajaan terbesar dan terkuat di Nusantara. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-13 dan mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-14. Majapahit menguasai wilayah yang luas, meliputi sebagian besar wilayah Indonesia saat ini. Kerajaan ini meninggalkan jejak sejarah yang kaya, termasuk warisan budaya dan politik yang masih terasa hingga saat ini.
Sub Bab 7: Asal-Usul dan Masa Kejayaan
<center><img src="https://tse1.mm.bing.net/th?q=Asal-Usul+dan+Masa+Kejayaan" alt="Asal-Usul dan Masa Kejayaan" title="Asal-Usul dan Masa Kejayaan" width="400" height="300"></center>
Kerajaan Majapahit diperkirakan berdiri pada tahun 1293 oleh Raden Wijaya. Kerajaan ini berkembang pesat di bawah kepemimpinan Raja Hayam Wuruk, yang memerintah pada abad ke-14. Pada masa kejayaannya, Majapahit menguasai wilayah yang luas, meliputi sebagian besar wilayah Indonesia saat ini, serta beberapa wilayah di Asia Tenggara lainnya.
Sub Bab 8: Sistem Pemerintahan dan Ekonomi
<center><img src="https://tse1.mm.bing.net/th?q=Sistem+Pemerintahan+dan+Ekonomi" alt="Sistem Pemerintahan dan Ekonomi" title="Sistem Pemerintahan dan Ekonomi" width="400" height="300"></center>
Pemerintahan Majapahit bersifat monarki, dengan raja sebagai pemimpin tertinggi. Kerajaan ini memiliki sistem pemerintahan yang terorganisir dengan baik, dengan pembagian tugas yang jelas antara para pejabat kerajaan. Ekonomi Majapahit bertumpu pada pertanian dan perdagangan. Kerajaan ini menguasai jalur perdagangan internasional yang menghubungkan Cina, India, dan Asia Tenggara.
Sub Bab 9: Agama dan Budaya
<center><img src="https://tse1.mm.bing.net/th?q=Agama+dan+Budaya" alt="Agama dan Budaya" title="Agama dan Budaya" width="400" height="300"></center>
Agama yang dianut mayoritas penduduk Majapahit adalah Hindu-Buddha. Agama Hindu-Buddha berkembang pesat di kerajaan ini, dengan banyaknya candi dan wihara yang dibangun. Majapahit juga dikenal sebagai pusat pendidikan Hindu-Buddha, dengan banyaknya pelajar yang datang dari berbagai daerah untuk belajar agama Hindu-Buddha. Selain itu, Majapahit juga memiliki budaya yang kaya, dengan kesenian dan kesusastraan yang berkembang pesat.
.